a.Persepsi
Kegiatan ini mengenalkan pada anak didik akan bentuk-bentuk karya seni di Indonesia, misalnya, mengenalkan tarian-tarian, musik, rupa, dan teater yang berkembang di Indonesia, baik tradisi maupun modern. Pada kegiatan persepsi kita dapat mengarahkan dan mengarahkan kemampan dengan mengidentifikasi bentk seni.
Manusia mempersepsi stimulus
yang diamati berdasarkan struktur pengetahuan atau skema yang ada pada dirinya.
Skema yang dimaksud adalah organisasi dan intelegensi pengetahuan yang
digunakan untuk menginterpretasikan masukan yang datang. Skema setiap orang
berbeda sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman masing masing.Jadi persepsi
adalah kesadaran kita atas dunia sekitar berdasarkan informasi yang
datang lewat pengenderaan, atau sering juga disebut sebagai kenyataan faktual
kelengkapan manusia
Ada tiga jenis persepsi yang digunakan orang dalam menilai benda benda artefak budaya yaitu persepsi praktis, persepsi analitis dan persepsi apresiatf (Stephen C Pepper, 1976: 7) di mana penggunaan masing masing jenis persepsi tersebut berbanding lurus dengan tujuan dan pola berpikir seseorang dalam memaknai obyek.
·
Presepsi praktis adalah kesadaran intelegensi dan
respon psikologis yang diarahkan ke peroalan persoalan praktis. Dalam hal ini
repon yang diberikan terhadap rangsangan dilihat dari aspek relasi-fungsional.
Obyek /stimulan ditanggapi sebagai instrumen untuk mencapai tujuan akir.
· Persepsi analitis adalah persepsi yang memandang stimulator sebagai instrumen untuk mendapat kualifikasi relasional baik di antara obyek lain maupun kualifikasi atas bagian per bagian dari benda itu sendiri atas dasar proses sebab-akibat; atau memasukkan setiap bagiannya ke dalam unsur yang dapat dikorelasikan dan diformulasikan ke dalam rumusan tertentu.
·
Sedangkan persepsi apresiatif adalah suatu usaha
memandang stimulan sebagai media untuk memperoleh pengalaman yang menyenangkan
dan memuaskan sehingga di peroleh pengalaman estetis atas obyek yang diamati.
b.Pengetahuan
Pada tahap ini pengetahuan sebagai dasar dalam mengapresiasi baik tentang sejarah seni yang diperkenalakan, maupun istilah-istilah yang bisa digunakan di masing-masing bidang seni.
c.Pengertian
Pada tingkat ini, harapan dapat membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik.
d.Analisis
Pada tahap ini pengetahuan sebagai dasar dalam mengapresiasi baik tentang sejarah seni yang diperkenalakan, maupun istilah-istilah yang bisa digunakan di masing-masing bidang seni.
c.Pengertian
Pada tingkat ini, harapan dapat membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik.
d.Analisis
Pada
tahap ini, kita mulai mendeskripsikan salah satu bentuk seni yang sedang
dipelajari, menafsir objek yang diapresiasi. Menganalisa perhubungan
sifat-sifat tampak seperti unsure-unsur seni, prinsip dan stuktur, menganalisa
kualiti ekspresif seperti mood dan suasana, menghauraikan stail sesuatu karya
e.Penilaian
e.Penilaian
Pada tahap ini, lebih ditekankan
pada penilaian terhadap karya-karya seni yang diapresiasi, baik secara
subjektif maupun objektif. Membuat penilaian
berdasarkan kepada criteria yang bersesuaian seperti keaslian, gubahan, teknik
dan fungsi, menilai hasil seni berdasarkan kepada pengertiannya dari segi
individu, social, keaagamaan dan kepercayaan, sejarah serta keseniaannya.
f.Apresiasi
Apresiasi merupakan bagian dari tujuan pendidikan seni di sekolah yang terdiri dari tiga hal: value (nilai,) empathy, dan feeling. Value adalah kegiatan menilai suatu keindahan seni, pengalaman estetis dan makna atau fungsi seni dalam masyarakat. Sedangkan empathy, kegiatan memahami, dan menghargai. Sementara feeling, lebih pada menghayati karya seni, sehingga dapat merasakan kesenangan pada karya seni.
1.
PROSES APRESIASI
a.
Apresiasi afektif : apresiasi yang terjadi
apabila pengamat seni cepat mengalami empati dan rasa puas. Tidak mencakup hal
– hal yang logis.
b.
Apresiasi kreatif : apresiasi yang terjadi
apabila pengamat seni sadar dalam melakukan penghayatan dan penilaian serta
menggunakan aspek logika dalam menentukan nilai suatu karya seni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar