Senin, 17 Desember 2012

Kegiatan Apresiasi Seni


a.Persepsi

Kegiatan ini mengenalkan pada anak didik akan bentuk-bentuk karya seni di Indonesia, misalnya, mengenalkan tarian-tarian, musik, rupa, dan teater yang berkembang di Indonesia, baik tradisi maupun modern. Pada kegiatan persepsi kita dapat mengarahkan dan mengarahkan kemampan dengan mengidentifikasi bentk seni.
Manusia mempersepsi stimulus yang diamati berdasarkan struktur pengetahuan atau skema yang ada pada dirinya. Skema yang dimaksud adalah organisasi dan intelegensi pengetahuan yang digunakan untuk menginterpretasikan masukan yang datang. Skema setiap orang berbeda sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman masing masing.Jadi persepsi adalah kesadaran kita atas dunia  sekitar berdasarkan informasi yang datang lewat pengenderaan, atau sering juga disebut sebagai kenyataan faktual kelengkapan manusia
Ada tiga jenis persepsi  yang digunakan orang dalam menilai benda benda artefak budaya yaitu persepsi praktis, persepsi analitis dan persepsi apresiatf (Stephen C Pepper, 1976: 7) di mana penggunaan masing masing jenis persepsi tersebut berbanding lurus dengan tujuan dan pola berpikir seseorang dalam memaknai obyek.
·         Presepsi praktis adalah kesadaran intelegensi dan respon psikologis yang diarahkan ke peroalan persoalan praktis. Dalam hal ini repon yang diberikan terhadap rangsangan dilihat dari aspek relasi-fungsional. Obyek /stimulan ditanggapi sebagai instrumen untuk mencapai tujuan akir.
·         Persepsi analitis adalah persepsi yang memandang stimulator sebagai instrumen untuk mendapat kualifikasi relasional baik di antara obyek lain maupun kualifikasi atas bagian per bagian dari benda itu sendiri atas dasar proses sebab-akibat; atau memasukkan setiap bagiannya ke dalam unsur yang dapat dikorelasikan dan diformulasikan ke dalam rumusan tertentu.
·         Sedangkan persepsi apresiatif adalah suatu usaha memandang stimulan sebagai media untuk memperoleh pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan sehingga di peroleh pengalaman estetis atas obyek yang diamati.
b.Pengetahuan
              Pada tahap ini pengetahuan sebagai dasar dalam mengapresiasi baik tentang sejarah seni yang diperkenalakan, maupun istilah-istilah yang bisa digunakan di masing-masing bidang seni.

c.Pengertian
               Pada tingkat ini, harapan dapat membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik.

d.Analisis
             
Pada tahap ini, kita mulai mendeskripsikan salah satu bentuk seni yang sedang dipelajari, menafsir objek yang diapresiasi. Menganalisa perhubungan sifat-sifat tampak seperti unsure-unsur seni, prinsip dan stuktur, menganalisa kualiti ekspresif seperti mood dan suasana, menghauraikan stail sesuatu karya

e.Penilaian
              
 Pada tahap ini, lebih ditekankan pada penilaian terhadap karya-karya seni yang diapresiasi, baik secara subjektif maupun objektif. Membuat penilaian berdasarkan kepada criteria yang bersesuaian seperti keaslian, gubahan, teknik dan fungsi, menilai hasil seni berdasarkan kepada pengertiannya dari segi individu, social, keaagamaan dan kepercayaan, sejarah serta keseniaannya.


f.Apresiasi
                Apresiasi merupakan bagian dari tujuan pendidikan seni di sekolah yang terdiri dari tiga hal: value (nilai,) empathy, dan feeling. Value adalah kegiatan menilai suatu keindahan seni, pengalaman estetis dan makna atau fungsi seni dalam masyarakat. Sedangkan empathy, kegiatan memahami, dan menghargai. Sementara feeling, lebih pada menghayati karya seni, sehingga dapat merasakan kesenangan pada karya seni.
1.      PROSES APRESIASI
a.       Apresiasi afektif : apresiasi yang terjadi apabila pengamat seni cepat mengalami empati dan rasa puas. Tidak mencakup hal – hal yang logis.
b.      Apresiasi kreatif : apresiasi yang terjadi apabila pengamat seni sadar dalam melakukan penghayatan dan penilaian serta menggunakan aspek logika dalam menentukan nilai suatu karya seni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar