Senin, 17 Desember 2012

Wawasan Seni


Wawasan seni adalah pandangan, sikap, pendekatan dan pengertian tentang prinsip berkesenian terhadap karya seni. Wawasan seni penting kita ketahui karena merupakan sikap dan pandangan kita terhadap masalah kesenian. Disini akan diuraikan masalah wawasan seni yang dikaitkan dengan menghayati pengertian seni, fungsi seni, tujuan seni, perkembangan seni dan media seni

A.  PENGERTIAN SENI
Istilah seni pada mulanya berasal dari kata Ars (latin) atau Art (Inggris) yang artinya kemahiran. Ada juga yang mengatakan kata seni berasal dari bahasa Belanda yang artinya genius atau jenius. Sementara kata seni dalam bahasa Indonesia berasal dari kata sangsekerta yang berarti pemujaan. Dalam bahasa tradisional Jawa, seni artinya Rawit pekerjaan yang rumit -rumit atau kecil.
1. Pengertian menurut para ahli budaya.
 a. Drs. Popo Iskandar berpendapat, seni adalah hasil ungkapan emosi yang ingin disampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat / berkelompok.
b. Ahdian Karta Miharja, seni adalah kegiatan rohani yang merefleksikan realitas dalam suatu karya yang bentuk dan isinya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohaninya penerimanya.
c. Ki Hajar Dewantara, seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, hingga menggerakan jiwa perasaan manusia.
 d. Plato dan Reuseau berpendapat, seni adalah hasil peniruan dari alam dengan segala seginya

Seni atau kesenian adalah ekspresi gagasan atau perasan manusia yang diwujudkan melalui pola kelakuan yang menghasilkan karya yang bersifat estetis dan bermakna.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa:
- Seni merupakan kegiatan ekspresi rohani/jiwa/gagasan perasaan manusia.
- Seni merupakan penciptaan yang menghasilkan karya.
- Seni merupakan karya yang memiliki nilai estetis
- Seni merupakan karya yang memiliki makna simbolis.
B.     CABANG-CABANG SENI.
*      Berdasarkan bentuk pengungkapannya.
Seni berdasarkan bentuk pengungkapannya dibedakan menjadi dua cabang, yaitu:
 a. Seni Tradisional, yaitu bentuk seni yang berpedoman pada suatu aturan / kaidah secara turun temurun, terdiri dari:
 1) Seni Primitif, yaitu seni yang lahir dari bentuk kebudayaan yang paling awal dan belum mendapat pengaruh dari luar
 2) Seni klasik, yaitu seni yang telah mengalami perkembangan dan penyempurnaan
 b. Seni modern, yaitu bentuk seni yang telah mendapat pengaruh dari barat yang mengolah kaidah sebelumnya
 c. Seni penglihatan (Visual Art), yaitu seni yang dinikmati lewat mata, contoh, seni patung, film, Tari, pantomim dll
 d. Seni pendengaran (Auditory Art), yaitu seni yang di nikmati lewat telinga, contoh; seni musik, puisi, prosa dll
 e. Seni penglihatan dan pendengaran (Audiotory Visual Art), yaitu seni yang dinikmati lewat mata dan telinga, contoh seni Tari, seni film, dll

*      Berdasarkan Media Pengungkapannya.
Seni sebagai media pengungkapan terbagi atas lima cabang yaitu;
1. Seni rupa, yaitu seni yang mengungkapkan melalui media bahan, cat (pewarna), garis dan  bentuk. Cabang - cabang seni rupa yaitu:
 - Berdasarkan bentuknya yaitu terdiri dari:
 1) Seni rupa Dwi matra, yaitu karya seni yang diwujudkan pada bidang dua dimensi yang hanya dapat dinikmati hanya dengan satu arah pandangan saja. Contohnya seni lukis, gambar dan grafis.
 2) Seni rupa Tri – Matra, yaitu karya seni yang diwujudkan pada benda yang bisa kita nikmati hasilnya dari berbagai arah pandangan. Contohnya: seni patung seni kerajinan, seni bangunan.
 - Berdasarkan nilai dan tujuannya terdiri dari :
 1) Seni murni (Fine Art), yaitu karya seni yang semata – mata hanya untuk dinikmati nilai seninya secara langsung seperti seni lukis, seni patung, seni tari, seni musik dan lain-lain.
 2) Seni pakai (Applied Art) yaitu karya seni yang memiliki nilai praktis yang dapat dipergunakan untuk kepentingan hidup sehari – hari, contohnya, pakaian, senjata, peralatan rumah tangga dan lain – lain.
 2. Seni musik, yaitu seni yang diungkapkan melalui media bunyi-bunyian atau suara. Cabang -cabang seni musik yaitu:
 - Berdasarkan bentuknya terdiri :
 1) Musik vokal, yaitu musik yang dinyanyikan dengan suara manusia.
 2) Musik istrumental, yaitu musik yang menggunakan alat yang bergetar.
 3) Musik campuran, yaitu musik perpaduan antara vokal dan instrumental.

 - Berdasarkan fungsinya terdiri:
 1) Musik untuk upacara, contohnya: Degung Tanjidor dan lain-lain.
 2) Musik untuk bela diri, contohnya Pencak Silat dan Benjang dan lain-lain.
 3) Musik untuk hiburan: contohnya Ogel, Ronggeng Gunung, Longser, Tarling dan lain-lain.
 - Berdasarkan bentuknya terdiri dari:
 1) Musik Tradisional, contohnya; Calung, Angklung, Degung dan lain-lain.
 2) Musik Modern, contohnya; Symponi, Konset dan lain-lain.
3. Seni tari, yaitu media seni yang diungkapkan melalui media gerakan tubuh. Cabang-cabang seni Tari yaitu:
 - Berdasarkan fungsinya terdiri dari:
 1) Tari upacara (pemujaan/adat), contohnya Tari Dodot (Banten), Tari Sampiung (Rancakalong) dan Tari kengkong.
 2) Tari Hiburan (Tari pergaulan), contohnya: Tari Jaipong (Sunda), Tayub (Jateng)
 3) Tari Pertunjukan, contoh; Tari Ksatria dan Tari Pesona.
 4) Tari Terapi (untuk penyembuhan), contohnya; Tari Saman (Aceh)
 5) Tari pendidikan (terutama di Taman Kanak Kanak), contoh; Tari Ayam Sambung.
 - Berdasarkan jumlah pelakunya terdiri dari :
 1) Tari tunggal, contohnya Tari Topeng (Sunda) ,Tari Trunajaya (Bali), Tari Kelana (Jawa).
 2) Tari berpasangan, contoh: Tari Payung dan Serampang Dua Belas (Sumatra), Jaipong (Sunda).
 3) Tari Bertiga, contoh: Tari Blancir (Jawa), Tari Lenggong (Bali).
 4) Tari Berempat, contoh: Tari Bungko (Sunda), Serimpi (Jawa).
 5) Tari Masal/Kelompok (lebih dari 5 penari), terbagi atas:
 - Tari Tanpa Lakon, contoh; Tari Rudet (Sunda).
 - Tari Berlakon (Drama Tari), Wayang Wong (Jawa), Topeng.
 - Tari Berlakon Kreasi Baru: Jaka Tarub, Sangkuriang dan lain-lain.
 d. Seni sastra, yaitu seni yang diungkapkan melalui media kata dan bahasa.
 e. Seni teater, yaitu seni yang diungkapkan melalui media kata, gerak, bunyi/suara dan rupa (merupakan seni multimedia).  Cabang – cabang seni Teater, yaitu:
 - Berdasarkan bentuknya terdiri atas:
 1) Teater tradisional, contohnya Lenong, Ludruk, Longser.
 2) Teater klasik, contohnya: Wayang Golek, Wayang Kulit dan lain-lain.
 3) Teater transisi/peralihan, contohnya Stambul, Srimulat.
 4) Teater modern, contohnya: Teater Pelangi dan Teater Monserrat.
 - Berdasarkan naskahnya terdiri dari:
 1) Teater Tragedi, contohnya cerita Sangkuriang.
 2) Teater Komedi, contohnya : Bunga Rumah Makan karya Utuy Tatang Sontany.
 3) Teater Absur, contohnya Kapai – Kapai karya Aripin C Noor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar