[Liputan FSI 2012]
JOGJA, PITOPANG — Sejak hari Senin hingga Jumat atau 8-12 Oktober 2012 ini diadakan Festival Seni Internasional di Yogyakarta. Diadakan oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Seni dan Budaya di Klidon, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Tema dari FSI 2012 adalah “Seni untuk Pendidikan Karakter Bangsa” atau “Art For Character Building’.
FSI 2012 kali ini
adalah penyelenggaraan yang keempat kalinya. Acara ini diadakan setiap
dua tahun sekali. FSI merupakan salah satu acara internasional yang di
adakan di Yogyakarta dengan mengundang peserta dari seluruh indonesia
serta dari mancanegara.
Kemaren saya
berkesempatan mengunjungi dan menikmati suguhan FSI. Seharian saya
disana sejak pukul delapan pagi hingga pukul Sembilan malam karena
kebetulan sedang ada tugas disana. Akhirnya selain melaksanakan tugas
juga bisa ikut menikmati kemeriahan penyelenggaraan FSI pada tahun ini.
FSI pada tahun ini
memang sangat luar biasa dan megah. Saya baru tahun ini bisa ikut
menikmati suasana kemeriahan yang ada di FSI. Selama lima hari ini, FSI
penuh dengan berbagai kegiatan yang sangat bermanfaat seperti seminar
internasional pendidikan seni, pameran karya seni guru dan siswa
produktif, berbagai lomba seni untuk guru dan siswa, kolaborasi dengan
seniman internasional, pertunjukan seni tradisi nusantara, workshop
animasi dan game tech, festival band untuk siswa SMA/SMK se jawa dan
Bali, serta kegiatan lainnya yang berhubungan dengan seni.
Selain
itu, akan digelar eksibisi Seni Pertunjukan Internasional yang akan
menampilkan seniman maupun grup kesenian mancanegara dengan karya yang
akan ditampilkan berupa karya perseorangan, grup, kolaborasi dengan
seniman atau pelaku seni dari dalam negeri maupun kolaborasi dengan guru
peserta diklat.
Dalam FSI 2012 ini juga akan digelar Seminar Internasional Pendidikan Seni, yang menyajikan tema ’Local Wisdom to Save The Earth’
yang bertujuan untuk mengindentifikasi kearifan lokal, perilaku dan
produk seni budaya warisan sebagai bahan dasar pendidikan karakter
bangsa,
Sejak pagi hingga
malam hari saya bisa menikmati acara yang disuguhkan di FSI secara
gratis. Diawali dengan lomba band yang pesertanya dari seluruh
indonesia. Kemaren ada empat band yang tampil. Ada yang datang dari
Jakarta, Surabaya maupun dari band-band SMA di Yogyakarta sendiri.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan apresiasi dan ruang kreasi bagi guru seni dan budaya untuk menampilkan hasil karya terbaik mereka dalam rangkan meningkatkan dan mengembangkan kualitas pendidikan seni dan budaya.
Diharapkan, dengan
kegiatan itu guru-guru seni dan budaya dapat berkiprah pada lima aspek
yang meliputi sosio edukasi, sosio budaya, sosio ekonomi, jati diri, dan
komunikasi budaya.
Beberapa gambar
dibawah ini saya ambil ketika sedang istirahat bertugas. Saya bisa
berkeliling mengunjugi banyak pameran yang ada disana.
Setelah itu
sorenya pengunjung bisa ikut menikmati pertunjukan seni tradisi
indonesia. Kemaren itu menampilkan dua macam seni tradisi yang berasal
dari Wonogiri. Pemainnya juga langsung datang dari Wonogiri. Malam
harinya pengunjung juga bisa menikmati suguhan penampilan yang dibawakan
seniman dalam negeri yang berkolaborasi dengan seniman mancanegara.
Biasanya baru sejak
sore hingga malam hari yang ramai pengunjung. Karena banyak yang sudah
pulang kerja ataupun yang pulang dari sekolah atau kampus. Malam hari
biasanya banyak dikunjungi oleh anak muda maupun orang tua yang datang
dengan mengajak anak-anak mereka.
Kembali kita pada tema yang diangkat pada acara tahun ini yakni “Seni untuk Pendidikan Karakter Bangsa”.
Seni memang sangat perlu diajarkan pada anak sejak usia dini karena
seni bisa membentuk karakter anak. Anak yang mempunyai bakat di bidang
seni lebih memiliki karater yang baik. Diharapkan dengan adanya kegiatan
ini bisa menyebarkan virus seni yang dapat meminimalisir kebiasaan tawuran yang dilakukan oleh siswa SMA/SMK.